Penyandang Disabilitas Kota Magelang Dilatih Bikin Wayang Karton

Penyandang Disabilitas Kota Magelang Dilatih Bikin Wayang Karton

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Pemkot Magelang terus memperhatikan para penyandang disabiltas, terutama melatih keterampilan mereka agar tetap produkti. Seperti yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Magelang, melatih setidaknya 20 penyandang disabilitas untuk membuat kreasi wayang karton. Pelatihan ini digelar di aula Panti Asuhan Mayu Dharma Kota Magelang, selama lima hari sejak 14 September hingga 18 September hari ini. Kepala Dinas Sosial Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih mengatakan, mereka terdiri dari 14 penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, 4 penyandang disabilitas intelektual, dan 1 penyandang disabilitas fisik. ”Pelatihan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang ditujukan untuk penyandang disabilitas. Tujuannya untuk pemberdayaan dan meningkatkan keterampilan penyandang disabilitas, serta pemenuhan salah satu hak mereka untuk pengembangan diri,” katanya, Kamis (17/9). Menurutnya, pelatihan ini diharapkan mampu mengangkat perekonomian mereka di masa pandemi Covid-19. Wulan mengatakan, alasan pihaknya memilih kreasi wayang karena menjadi seni dan budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan. ”Pelatihan ini menggunakan bahan sederhana berupa karton yang mudah didapat dan murah,” ujarnya. Baca Juga Dieng Membeku Lagi, Bisa Dipantau via Aplikasi Materi pelatihan diawali dengan materi motivasi penguatan bagi penyandang disabilitas dalam menghadapi pandemi Covid-19 sampai pada praktik membuat wayang dari bahan karton. Adapun pemateri yang dihadirkan antara lain Budi Susilo dari SLB B YPPALB Kota Magelang dan pakar seni wayang karton, Sugeng Prayitno, serta Hadi Prayitno. ”Harapan kami mereka bisa mengembangkan diri dengan keterampilan yang dimiliki, minimal mereka mampu mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan para instruktur,” ungkap Wulan. Sementara itu, Penyuluh Sosial Muda Dinsos Kota Magelang Dwi Ambar Pratiknyo menambahkan, program ini merupakan implementasi jejaring kerja dan kolabarosi dengan berbagai pihak. Terlebih pihak yang bergerak dalam hal pemberdayaan dan advokasi hak-hak penyandang disabilitas yang konsen terhadap hak-hak disabilitas. ”Dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan tentang keterampilan kreasi daur ulang dan keterampilan bisnis berbasis digital, ” imbuh Dwi Ambar. Ia menjelaskan, pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas ini senantiasa dilaksanakan Pemkot Magelang untuk mengakomodir pemenuhan hak mereka yang disesuaikan dengan kebutuhan. ”Harapan ke depan, pengetahuan dan skill yang diperoleh selama pelatihan dapat membantu mereka agar lebih berdaya, mandiri, dan mampu melaksanakan fungsi sosial di masyarakat,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: